Cerita di buku komik selalu menarik. Sebenarnya sama persis seperti membaca novel, hanya saja cerita itu digambarkan dan secara visual kita memiliki sudut pandang yang sama dengan sang ilustrator. Tapi bagaimana kita mengambil pelajaran, kesimpulan, pencitraan tentang apa yang kita lihat, tentu saja tergantung dari masing-masing yang membacanya.
Sebuah cerita kadang menguak sisi gelap manusia, entah itu untuk hijau gelap maupun ungu gelap. Jangan kau kira gelap itu tak berwarna, walaupun intinya adalah pencampuran dengan yang hitam.
Dari cerita, kita membaca. Kemudian dengan rasa, kita torehkan karya personal.
Dari karya-karya orang lain itu, sering kali saya menyimpulkan teori-teori (walaupun untuk konsumsi pribadi saja). Seperti, bagaimana orang lain ingin diperlakukan, apa yang sebenarnya diinginkan oleh orang yang diam, ada beragam kemungkinan reaksi orang lain, bagaimana caranya mengintimidasi, berlaku kasar, begitu pula bagaimana caranya menyayangi, memberi perhatian, dan apa yang membuat orang lain senang. Yang menarik adalah cerita-cerita itu ternyata jujur, seringkali tepat menggambarkan sisi lain seseorang walaupun pada kenyataanya pribadi manusia lebih luas dari sebuah cerita. human is a wide range of emotion, namun ia juga bisa lebih sederhana dari sebuah ruangan berdimensi satu.
bokeh is a one classic eye candy. i never get tired of it.